Mengenal Busi - 1 (Macam macam jenis busi)
Apa Itu Busi ??
Busi adalah salah satu komponen kelistrikan tepatnya pada sistem pengapian yang berfungsi mengubah energi listrik tegangan tinggi menjadi percikan bunga api. energi listrik tegangan tinggi ini dihasilkan dari ignition coil.
A. Macam macam busi berdasarkan performa
Dilihat dari performanya, busi dibagi menjadi beberapa jenis :
1. Busi Standard (Busi Copper)
Ini adalah jenis busi yang paling umum ditemui, memiliki elektroda berbahan tembaga yang memiliki diameter kurang dari 2,5 mm. Busi tipe ini juga biasanya merupakan busi bawaan pabrikan sepeda motor. Untuk umur busi jenis ini biasanya pada rentang 20.000 km, untuk menghindari sepeda motor macet, maka lebih baik jika busi ini diganti jika odometer telah menempuh angka tersebut.
2. Busi Resistor
Busi tipe ini pada dasarnya sama dengan busi standard, namun perbedaannya busi tipe ini telah dilengkapi dengan resistor atau tahanan yang bertujuan untuk mencegah aliran listrik secara berlebihan pada waktu pengapian. contoh busi yang telah dilengkapi dengan resistor adalah pada busi NGK dengan kode "R" dan pada busi Denso dengan kode "U".
3. Busi Platinum
Busi tipe ini secara fisik menyerupai busi standard, akan tetapi ada perbedaan pada penggunaan bahan elektroda. Pada busi platinum menggunakan elektroda berbahan platinum, tujuan dari penggunaan bahan ini untuk memperpanjang usia pemakaian busi. Bahan nikel yang terdapat pada ujung elektroda dapat mengurangi radiasi panas dari mesin. Umur pemakaian busi jenis ini dapat mencapai 30.000 Km. Harga busi platinum lebih mahal dibandingkan dengan harga busi standard.
4. Busi Iridium
Busi tipe ini juga memiliki bentuk yang mirip dengan busi tipe lainnya, perbedaannya terletak pada elektrodanya, elektroda busi tipe ini terbuat dari bahan campuran yang mengandung iridium dan dilapisi nikel pada ujung elektroda.
Busi tipe ini dipercaya dapat bertahan lama dan menghasilkan performa mesin yang maksimal. Busi tipe ini banyak digunakan pada motor diatas 150cc, dan mobil berkapasitas lebih dari 2,5 L.
5. Busi Racing
Busi tipe ini dirancang khusus untuk menghasilkan performa yang maksimal tanpa menimbulkan panas yang berlebih. Elektroda pada busi racing dibuat dari perpaduan beberapa logam dengan ujung meruncing sehingga menghasilkan daya hantar listrik yang kuat dan dengan ketahanan yang kuat.
Meski mempunyai performa yang maksimal, akan tetapi busi tipe ini mempunyai umur yang lebih pendek, sehingga busi tipe ini agak kurang pas jika digunakan untuk penggunaan pada mesin sehari hari.
B. Macam macam Busi Berdasarkan Heat Resistance (Daya Hantar Panas)
1. Busi Panas
Busi panas memilliki daya hantar panas yang lebih kecil dibandingkan dengan busi dingin, sehingga suhu busi relatif lebih panas ketika bekerja. Tujuannya adalah agar proses pembakaran lebih terjaga. Busi panas akan menjaga suhu kerja tetap ideal, sehingga pembakaran pada mesin lebih maksimal.
Di dalam busi tipe ini memiliki isolator berupa keramik yang lebih banyak, sehingga panas dari elektroda tidak langsung diteruskan ke blok mesin. Busi tipe ini cocok untuk digunakan sehari hari. \
2. Busi Dingin
Busi dingin Memiliki jumlah isolator keramik yang lebih sedikit, sehingga panas di dalam busi dapat tersalurkan ke dalam blok mesin. Busi dingin juga disebut busi racing, karena kemampuannya bertahan dalam kinerja ekstrim. Disaat mesin bekerja cukup ekstrim, busi ini akan mentransfer panas mesin keluar melalui elektroda, sehingga overheat dapat dihindari.
1. Busi Standard (Busi Copper)
Ini adalah jenis busi yang paling umum ditemui, memiliki elektroda berbahan tembaga yang memiliki diameter kurang dari 2,5 mm. Busi tipe ini juga biasanya merupakan busi bawaan pabrikan sepeda motor. Untuk umur busi jenis ini biasanya pada rentang 20.000 km, untuk menghindari sepeda motor macet, maka lebih baik jika busi ini diganti jika odometer telah menempuh angka tersebut.
2. Busi Resistor
Busi tipe ini pada dasarnya sama dengan busi standard, namun perbedaannya busi tipe ini telah dilengkapi dengan resistor atau tahanan yang bertujuan untuk mencegah aliran listrik secara berlebihan pada waktu pengapian. contoh busi yang telah dilengkapi dengan resistor adalah pada busi NGK dengan kode "R" dan pada busi Denso dengan kode "U".
3. Busi Platinum
Busi tipe ini secara fisik menyerupai busi standard, akan tetapi ada perbedaan pada penggunaan bahan elektroda. Pada busi platinum menggunakan elektroda berbahan platinum, tujuan dari penggunaan bahan ini untuk memperpanjang usia pemakaian busi. Bahan nikel yang terdapat pada ujung elektroda dapat mengurangi radiasi panas dari mesin. Umur pemakaian busi jenis ini dapat mencapai 30.000 Km. Harga busi platinum lebih mahal dibandingkan dengan harga busi standard.
4. Busi Iridium
Busi tipe ini juga memiliki bentuk yang mirip dengan busi tipe lainnya, perbedaannya terletak pada elektrodanya, elektroda busi tipe ini terbuat dari bahan campuran yang mengandung iridium dan dilapisi nikel pada ujung elektroda.
Busi tipe ini dipercaya dapat bertahan lama dan menghasilkan performa mesin yang maksimal. Busi tipe ini banyak digunakan pada motor diatas 150cc, dan mobil berkapasitas lebih dari 2,5 L.
5. Busi Racing
Busi tipe ini dirancang khusus untuk menghasilkan performa yang maksimal tanpa menimbulkan panas yang berlebih. Elektroda pada busi racing dibuat dari perpaduan beberapa logam dengan ujung meruncing sehingga menghasilkan daya hantar listrik yang kuat dan dengan ketahanan yang kuat.
Meski mempunyai performa yang maksimal, akan tetapi busi tipe ini mempunyai umur yang lebih pendek, sehingga busi tipe ini agak kurang pas jika digunakan untuk penggunaan pada mesin sehari hari.
B. Macam macam Busi Berdasarkan Heat Resistance (Daya Hantar Panas)
1. Busi Panas
Busi panas memilliki daya hantar panas yang lebih kecil dibandingkan dengan busi dingin, sehingga suhu busi relatif lebih panas ketika bekerja. Tujuannya adalah agar proses pembakaran lebih terjaga. Busi panas akan menjaga suhu kerja tetap ideal, sehingga pembakaran pada mesin lebih maksimal.
Di dalam busi tipe ini memiliki isolator berupa keramik yang lebih banyak, sehingga panas dari elektroda tidak langsung diteruskan ke blok mesin. Busi tipe ini cocok untuk digunakan sehari hari. \
2. Busi Dingin
Busi dingin Memiliki jumlah isolator keramik yang lebih sedikit, sehingga panas di dalam busi dapat tersalurkan ke dalam blok mesin. Busi dingin juga disebut busi racing, karena kemampuannya bertahan dalam kinerja ekstrim. Disaat mesin bekerja cukup ekstrim, busi ini akan mentransfer panas mesin keluar melalui elektroda, sehingga overheat dapat dihindari.
Komentar
Posting Komentar